Minggu, 13 Juli 2014

NYERI

Nyeri adalah rasa dan pengalaman emosional yang tidak nyaman yang berhubungan dengan kerusakan jaringan. Nyeri merupakn sensasi atau reaksi terhadap sensasi tersebut. Nyeri dapat menyebabkan impairment dan disabilitas. Inpairment adalah abnormalitas atau hilangnya struktur fungsi anatomik, sedangkan, disabilitas merupakan hasil dari impairment yaitu keterbatasan atau gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas yang normal.
Toleransi nyeri berbeda-beda dari satu individu dengan individu lainnya dan dapat dpengaruhi pengobatan. Dalam praktik sehari-hari, toleransi nyeri lebih penting dibandingkan ambang nyeri.

Alodinia adalah nyeri yang dirasakan oleh pasien akibat rangsang non-noksius yang pada orang normal, yang pada orang normal tidak menimbulkan nyeri. biasanya nyeri ini pada pasien neuropatik.
Hiperpatia adalah nyeri yang berlebihan, yang ditimbulkan oleh rangsangan berulang.
Disestesi adalah paresti yang nyeri. Keadaan ini dapat ditemukan pada neuropati perifer alkoholik.
Parestesi adalah rasa seperti ditusuk jarum atau titik-titik yang timbul spontan atau dicetuskan, misalnya pada saat saraf tungkai tertekan.
Analgesia adalah hilangnnya sensasi nyeri pada rangsangan nyeri normal. Ini merupakan kebalikannya Alodinia.
Nyeri tabetik adalah salah satu nyeri neuropatik yang timbul sebagai komplikasi dari sifilis.
Nyeri sentral alah nyeri yang diduga berasal dari otak atau medula spinalis, misalnya pada pasien stroke atau pasca trauma spinal.
Nyeri pindah (referred pain) adalah nyeri yang dirasakan ditempat lain, bukan ditempat yang mengalami kerusakan jaringan yang menyebabkan nyeri
Nyeri fantom adalah nyeri yang dirasakan pada bagian tubuh yang baru di amputasi
Nyeri akut adalah nyeri yag timbul segera setelah rangsangan dan hilang setelaah penyembuhan.
Nyeri kronik adalh nyeri yang menetap selama lebih dari 3 bulan walaupun proses penyembuhannya telah selesai.

0 komentar:

Posting Komentar